Ahad 15 Feb 2015 11:33 WIB

11 Kecamatan di Pesisir Selatan Rawan Tsunami

Satu unit rumah yang rusak parah sisa bencana gelombang gempa dan tsunami 26 Desember 2004 di Ulee Lheu, Banda Aceh, Kamis (4/12).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Satu unit rumah yang rusak parah sisa bencana gelombang gempa dan tsunami 26 Desember 2004 di Ulee Lheu, Banda Aceh, Kamis (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) memetakan sebelas dari 15 kecamatan di kabupaten tersebut yang berada di daerah rawan tsunami dengan jarak dua sampai empat kilometer dari garis pantai. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Pri Nurdin Ahad, (15/2) mengatakan dari 15 kecamatan tersebut hanya empat kecamatan yang bebas dari ancaman tsunami, sebelas berada di sepanjang garis pantai dan rawan tsunami.

Warga yang tinggal di kecamatan zona merah (rawan) tsunami berjumlah sekitar 212 ribu jiwa dari sebanyak 521 ribu jiwa atau 99.978 kepala keluarga. Sebanyak sebelas kecamatan itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Pura, Lunang dan Silaut. Sedangkan kecamatan yang dianggap aman dari tsunami karena jaraknya jauh dari pinggir pantai yakni Bayang Utara, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, Pancung Soal.

Untuk meminimalisir risiko dari bencana itu, maka secara bertahap pemkab terus berupaya membangun tempat pengamanan tsunami dan jalur evakuasi di sebelas kecamatan tersebut. Pembangunan diprioritaskan pada daerah sangat rawan tsunami. "Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah terus berupaya membangun tempat evakuasi dan jalur evakuasi secara bertahap, namun jumlahnya masih belum memadai dan perlu penambahan," katanya.

Selain itu, beberapa ruas jalan kabupaten yang dapat difungsikan sebagai jalur evakuasi hingga kini masih berada dalam kondisi rusak dan butuh peningkatan serta pemeliharaan. Menurutnya, keberadaan jalur evakuasi sangat penting guna memperlancar akses transportasi dalam upaya untuk penyelamatan warga jika terjadi gempa besar yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

"Kondisi ruas jalan kabupaten yang ada saat ini sudah banyak yang rusak dan butuh perbaikan serta peningkatan agar memudahkan warga untuk," katanya.

Beberapa ruas jalan kabupaten yang telah dilakukan pembangunannya sejak beberapa tahun terakhir dengan memakai hotmix yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti dan Pancung Soal. Untuk meminimalisir dampak buruk bencana itu juga, maka pemkab setempat telah membuat peta-peta jalur evakuasi bagi daerah rawan tsunami dan terus menggiatkan sosialisasi kepada warga.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement