Senin 02 Feb 2015 20:05 WIB

Soal SBY Ungguli Jokowi, Ini Pembelaan PDIP

Rep: Ira Sasmita/ Red: Ilham
Presiden SBY dan Jokowi.
Foto: Facebook
Presiden SBY dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis kepuasan terhadap kinerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama 100 hari pertama. Hasilnya, kepuasan terhadap kepemimpinan Jokowi lebih rendah dibanding kepemimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko mengatakan, hal itu diakibatkan oleh tingkat partisanship terhadap SBY jauh lebih tinggi dibandingkan dukungan terhadap Jokowi.  

"SBY punya modal awal lebih banyak karena partisanship atau dukungan politiknya lebih banyak," kata dia, Senin (2/2).

Menurut dia, pada 2005 hingga 2009, tingkat kesadaran dan kritik terhadap pemerintah melalui sosial media juga relatif belum seramai sekarang. Sementara saat ini, Jokowi punya tantangan lebih besar di tengah efek sosial media yang  lebih tinggi.

"Sebagai partisan, menurut kami Jokowi sudah on the right track dalam berbagai kriteria," ujarnya.

Berbeda dengan PDIP, Politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya mengatakan, jika dibandingkan dengan SBY, dukungan mayoritas masyarakat terhadap Jokowi lebih tinggi. Namun dukungan tersebut tidak dimanfaatkan Jokowi lantaran tersandung keragu-raguannya dalam mengambil keputusan.

"Kalau Pak SBY ragu karena terlalu hati-hati dan takut konstitusi, Pak Jokowi takut pada orang-orang yang menjadikan dia presiden. Ketika menyangkut kepentingan publik, Jokowi tegas, tapi menyangkut kepenitngan politik Jokowi menjadi presiden peragu," katanya.

Selama 100 hari pertama pemerintahannya, Jokowi tidak memenuhi ekspektasi politik parlemen. "Presiden suka tidak suka sudah melemahkan fungsi parlemen selama tiga bulan ini. Banyak program yang tidak dikonsultasikan dulu ke DPR," kata Tantowi.

Menurut Tantowi, selama 100 hari pertama ini Jokowi hanya menjadi presiden  bayangan. Banyak keputusan penting yang dipengaruhi orang-orang di belakang pencapresan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Jokowi yang kita harapkan menjadi the real president hanya menjadi the shadow president," ucap Tantowi.

Pada Januari 2005, kepuasan terhadap 100 hari pemerintahan SBY sebanyak 66 persen. Pada periode kedua kepemimpinan SBY pada 2009-2014 tingkat kepuasan naik menjadi 70 persen. 

Sementara, kepuasan masyarakat terhadap 100 hari pemerintahan Jokowi hanya mencapai angka 62 persen. Angka itu diperkirakan lebih anjlok jika survei LSI dilakukan setelah 18 Januari 2015 atau setelah kasus Polri vs KPK mencuat.

Survei LSI dilakukan pada 10 sampai 18 Januari 2015 melalui wawancara tatap muka. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Diperkirakan margin of error sebesar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement