REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO--Widya Sukarti Putri, istri pilot AirAsia QZ8501 yang hilang dalam penerbangan Surabaya-Singapura, Ahad (28/12) akhirnya mau berbicara kepada media untuk pertama kali. Widya, istri pilot Irianto, sebelumnya enggan berkomentar apa pun soal insiden hilangnya Air Asia karena kesedihan mendalam yang dialami.
Berbicara di halaman rumahnya, di Kompleks Perumahan Pondok Jati Blok BC Nomor 2A, Sidoarjo, dengan terbata-bata Widya menyampaikan, ia terus berusaha menguatkan diri menerima ujian yang sedang ia dan keluarga hadapi.
"Karena melihat anak-anak saya, saya harus kuat untuk maju ke depan. Itu saja," ujar Widya dengan bibir bergetar dan mata berkaca.
Hingga kini, dia mengaku masih bingung harus menjelaskan apa, termasuk kepada anaknya, Galih (7), yang hingga kini belum tahu ayahnya hilang. "Saya belum mengarah ke sana, yang penting suami saya ada kabar baiknya, untuk selanjutnya, saya pikirkan nanti," katanya lirih.
Sejak hari pertama hilangnya AirAsia QZ 8501 dua hari lalu, keluarga besar dan kerabat Irianto terus berdatangan ke rumahnya. Selain itu, para tetangga juga sudah beberapa kali menggelar doa bersama di rumahnya.
"Kami berdoa, meminta, mudah-mudahan suami saya selamat dari musibah itu," ujarnya.
Widya mengaku sudah mendengar kabar ditemukannya serpihan pesawat melalui televisi. Menurutnya, apapun yang terjadi, mudah-mudahan itu sebuah titik terang.
"Saya melihat tadi (di televisi) ada serpihan (pesawat), mudah-mudahan ini merupakan titik terang dari Air Asia, mudah-mudahan suami saya cepat ditemukan," ujarnya dengan mata semakin berkaca.