REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia mengaku kedatangannya kali ini untuk membicarakan kerjasama dengan lembaga antikorupsi itu terkait penanganan pencurian ikan di laut.

"Mau kerjasama //illegal fishing//," kata perempuan asli Pangandaran itu dengan suara khasnya yang dalam saat tiba di gedung KPK, Rabu (24/12).

Menteri nyentrik dengan berbagai pro kontra itu tiba di gedung KPK pukul 13.35 WIB. Mengenakan blazer hitam dan rok, Susi datang dengan menumpang mobil dinasnya jenis Toyota Alphard bernomor polisi RI 39. Dia hanya bilang mau kerjasama terkait masalah //illegal fishing// dengan KPK sambil bergegas masuk menuju ruang lobi.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, Menteri Susi datang ke KPK terkait hasil kajian kelautan dan perikanan yang ditemukan. Susi datang untuk untuk berdiskusi dengan pimpinan KPK terkait hasil kajian tersebut. "Paparan kajian kelautan dan perikanan," ujarnya.

Susi terakhir kali datang ke KPK saat melaporkan harta kekayaannya tanggal 3 Desember 2014. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan, pemilik maskapai Susi Air ini mengaku asetnya mencapai triliunan rupiah.

Seperti diketahui, gebrakan Susi untuk menindak tegas pelaku pencurian ikan di laut Indonesia sempat menyita perhatian publik. Bahkan, kapal asing yang tertangkap mencuri ikan diperairan Indonesia beberapa di antaranya telah diledakkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika