Selasa 23 Dec 2014 12:14 WIB

Lampung Targetkan Jadi Lumbung Pangan Nasional

Rep: Mursalin Yasland/ Red: M Akbar
 Seorang petani menyiram tanaman padi menggunakan air dari sumur pantek di lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seorang petani menyiram tanaman padi menggunakan air dari sumur pantek di lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tahun depan, Provinsi Lampung menargetkan produksi padi naik satu juta ton atau meningkat dari 3,3 juta ton menjadi 4,3 juta ton. Bila tercapai, provinsi ini akan menjadi lumbung pangan nasional.

Ketua Komisi II DPRD Lampung, Hantoni Hasan, di Bandar Lampung, Selasa (23/12), mengatakan Provinsi Lampung unggul dalam bidang pertanian yakni tanaman pangan. "Lampung telah surplus padi 958 ribuan ton, sebab dengan produksi 1, 8 juta ton pada tahun 2013, konsumsi dalam provinsi 864 ribu ton lebih. Sementara pada tahun 2014 produksi padi telah mencapai 3,3 juta ton," katanya.

Ia mengatakan saat kunjungan bersama Presiden Joko Widodo ke Lampung, bulan lalu, Menteri Pertanian mennargetkan 2015, Lampung harus mampu produksi padi 4,3 juta ton atau naik satu juta ton. "Sehingga kemudian Lampung disebut sebagai lumbung pangan nasional," katanya seusai menerima kunjungan kerja Anggota Komisi II (Bidang Ekonomi dan Keuangan) DPRD Jambi.

Selain produksi meningkat, petani di Lampung mulai menikmati tingginya harga gabah kering panen (GKP), pada November 2014. Harga GKP tertinggi tingkat petani Rp 4.750 per kg terendah Rp 3.900, dan tertinggi tingkat penggilingan Rp 4.870 per kg, terendah Rp 4.000 per kg.

Kepala Badan Pusat Statistik Lampung, Adhi Wiriana, menyatakan harga tersebut masih di atas HPP ( harga pembelian pemerintah) yaitu Rp 3.300 per kg GKP tingkat petani, dan Rp 3.350 per kg GKP tingkat penggilingan.

Tingginya harga GKP dengan kualitasnya pada November 2014, menurut dia, karena sudah berlalunya musim panen raya, sehingga harga gabah mengalami peningkatan. Selain itu, kualitas gabah yang dihasilkan juga lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.

Peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 5,67 persen dari Rp 3.984,37 per kg menjadi Rp 4.210,42 per kg, dan di tingkat penggilingan dengan kelompok kualitas yang sama, naik sebesar 5,70 persen dari Rp 4.082,81 per kg menjadi Rp 4.315,42 per kg.

BPS mensurvey harga gabah tertinggi tingkat petani Rp 5.075 per kg GKP varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan GKP varietas IR64 terendah Rp 3.900 per kg berada di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement