Selasa 16 Dec 2014 14:15 WIB
Insiden Paniai

TNI-Polri dan Masyarakat Adat Paniai Buat Kesepakatan Damai

Rep: C07/ Red: Bayu Hermawan
Pendukung Papua Merdeka membawa bendera bintang kejora
Foto: Reuters/Muhammad Yamin
Pendukung Papua Merdeka membawa bendera bintang kejora

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdjianto mengatakan akan terus menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dan Polri dalam kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Paniai, Papua yang terjadi pada Senin (8/12) lalu.

"Harus diselidiki kalau ada TNI polri terlibat akan ditindak," kata Tedjo, di Balai Samudra, Jakarta Utara, Selasa, (15/12).

Tedjo melanjutkan proses penyelidikan masih terus berjalan. Polda Papua masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara di beberapa lokasi. Dalam olah TKP itu, kata dia, polisi menemukan jerigen berisi bekas bahan bakar yang diduga digunakan untuk membakar kantor KPUD.

Beberapa alat bukti lain berupa sisa pembakaran dan perusakan juga dikumpulkan. Untuk penyelesaian konfliknya, laksamana bintang empat itu mengaku sudah terjadi kesepakatan damai antara TNI, Polri dan masyarakat setempat, proses rekonsiliasi konflik dilakukan secara adat.

"Antara TNI - Polri dengan masyarakat adat sudah ada kesepakatan akan diselesaikan dengan cara adat bakar batu sudah diselesaikan itu," tuntasnya.

Sebelumnya, sebanyak empat warga dilaporkan tertembak aparat keamanan saat melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai, Senin (8/12).

Penembakan dilakukan aparat karena massa melakukan pembakaran mobil Toyota Fortuner sebagai bentuk kemarahan akibat pemukulan satu warga sipil oleh aparat hingga pingsan malam sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement