Kamis 11 Dec 2014 17:35 WIB

Pembangunan Berkelanjutan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim

Red: M Akbar
 Perubahan Iklim
Foto: Reuters
Perubahan Iklim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan berkelanjutan mutlak dijalankan, untuk menjaga daya dukung lingkungan. Ironisnya realisasi pembangunan berkelanjutan tersebut justru semakin sulit untuk diwujudkan pada masa sekarang.

Hal tersebut disampaikan Jalal Ramlan, chairman Of Advisory Board Social Investment Indonesia (SII), dalam pembukaan Indonesia Social Investment Forum (ISIF) kedua di yogyakarta, Kamis (11/12).

Jalal mengatakan ketika World Commission on Environment and Development (WCED) merumuskan pembangunan berkelanjutan pada 1987, masalah dunia tidaklah serumit sekarang.  Belum ada virus Ebola, perubahan iklim, atau cuaca ekstrim seperti saat ini.

''Kondisi ini terjadi akibat selalu menunda mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sebuah konsep pembangunan yang berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan,'' ujar alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini dalam keterangan tertulis yang diterima ROL di Jakarta, Kamis (11/12).

Selain tantangan yang kian rumit, ego sektoral pun kerap menyulitkan realisasi pembangunan berkelanjutan. Jalal berharap pada pertemuan ISIF kedua yang mengusung tema 'Mengukuhkan Kemitraan Tiga Sektor untuk Investasi Sosial’,  semua pihak baik pemerintah, perusahaan maupun masyarakat bisa bermitra untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

''Tentunya kita berharap agar tumpang tindih program yang kerap berujung pada gagalnya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan itu pada akhirnya bisa diminimalkan,'' kata Jalal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement