REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wapres Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia dapat swasembada daging sapi dalam dua tahun. Pemerintah disebut menargetkan kenaikan produksi satu juta sapi per tahun.
Jika konsisten, maka Indonesia akan swasembada daging sapi pada 2017. "Apabila kita intensifkan seluruh Indonesia maka produksi sapinya akan naik, target kita satu juta per tahun," katanya saat mengunjungi Balai Inseminasi Buatan (IB), Malang, Jawar Timur, Sabtu (6/12).
Kepala Balai IB Muidaswar mengatakan harga sperma beku sapi perah Indonesia dapat bersaing di dunai internasional. Dengan teknologi dan sumber daya manusia yang lebih efisien, sperma beku lokal cenderung lebih murah.
Maidaswar mengatakan, negara produsen lain seperti Amerika Serikat dan Kanada mencantumkan 20-30 dolar AS per dosis. Indonesia hanya mencamtumkan tiga dolar AS.
Indonesia juga telah mengekspor semen beku ke beberapa tujuan. Seperti Kamboja, Turkeminstan, Afganistan, dan Malaysia.
Maidaswar mengatakan, Balai IB mempunyai stok 8,2 juta dosis sperma beku sapi perah. Angka itu cukup memenuhi kebutuhan nasional untuk daging sapi.
Angka tersebut berpeluang untuk diekspor. Maidaswar mengatakan jumlah stok mau produktifitas semen beku sapi di Indonesia dapat menjadi peluang besar Masyarakat Ekonomi Asia.
Menurut Maidaswar, impor sapi tidak dibutuhkan selama pedagang dan peternak mau melakukan proses inseminasi. Namun, banyak hal yang disebut mempengaruhi sehingga Indonesia harus mengimpor sapi.
Seperti hubungan perdagangan dan sistem ekonomi yang selama ini dianut Indonesia. Menurutnya Indonesia bisa mengekspor bila ada niat yang jelas.
"Karena produk kita standar internasional. Kita mempunyai yang sebagian negara maju tidak. Ini menjadi peluang daya saing kita untuk berdagang luar negeri," kata Maisdawar.