Kamis 27 Nov 2014 19:38 WIB

Fahri: Kemarahan DPR ke Menkopolhukam Sebagai Pengawasan

Rep: c08/ Red: Bilal Ramadhan
 Fahri Hamzah memberikan klarifikasi terkait kicauannya di Twitter yang dianggap menghina capres Jokowi di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/7).
Foto: Antara
Fahri Hamzah memberikan klarifikasi terkait kicauannya di Twitter yang dianggap menghina capres Jokowi di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menjawab kritikan yang di alamatkan politikus Partai Golkar Indra J Piliang. Mulanya, Indra mengkritik Fahri dan Fadli Zon yang ikut campur dalam urusan konflik internal Partai Golkar.

Di mana Fahri dan Fadli kompak mengecam tindakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Pradijanto yang melarang pelaksanaan Munas IX Partai Golkar di Bali 30 November mendatang. Ia menyebut tindakan DPR tersebut bukanlah sebagai upaya mengambil keuntungan dalam kekisruhan Golkar.

Fahri menegaskan, dirinya mengkritik Menko Polhukam sebagai kapasitasnya sebagai anggota DPR yang mengawasi tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah. “Kemaraham anggota DPR kepada Tedjo (mantan ketua Nasdem yang jadi caleg) lalu menjadi Menkopolkam itu bukan intervensi. Itu pelaksanaan tugas pengawasan. Kebetulan saja Golkar lagi jadi korban,” kata Fahri melalui akun twitternya, Kamis (27/11).

Fahri juga menyebut dirinya bersama politisi lain di KMP juga prihatin dengan kondisi yang tengah terjadi di Golkar. Golkar sebagai elemen penting di KMP diharapkan Fahri tidak mengalami perpecahan. “Sebagai anggota KMP kami ada komitmen bantu teman yang terancam pecah, agar utuh,” ujar Fahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement