REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Selama ini nelayan memiliki akses yang kurang terhadap lembaga keuangan mikro. Terlebih setelah kenaikan harga BBM menjadi salah satu pihak yang paling terdampak, dan dinilai sangat membutuhkan akses keuangan.
Mengantisipasi hal ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggandeng OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk membentuk sebuah lembaga keuangan mikro khusus untuk nelayan.
"OJK ingin membuat program yang intinya mau membantu akses ke keuangan untuk para nelayan. Saya pikir iitu hal yang sangat baik sekali dan tadi kita sepakat bahwa sebenarnya nelayan pelaku mikro umkm," jelas Menteri Susi usai melaukan pertemuan dengan OJK, Jumat (21/11).
Susi menjelaskan, selama ini nelayan seringkali dipandang sebelah mata sebagai pelaku UMKM. Tidak seperti petani dan pelaku bisnis kecil lainnya, nelayan mendapat kesulitan dalam mendapat kemudahan kredit dan pengembangan usaha.
"Tapi ternyata di sektor keuangan sebetulnya mereka termasuk (UMKM). Mereka jadi mestinya boleh," lanjut Susi.
Menurut Susi, kekhawatiran bank terhadap nelayan yang "seret" dalam membayar kredit mikro tidak perlu lagi. Selain kemudahan akses keuangan, pihak OJK juga akan memudahkan akses pengadaan barang kebutuhan nelayan, seperti alat tangkap ikan yang lebih modern.
"Juga fasilitas utilisasi seperti mesin es tempat pasar ikan. Kalau yg di utara misalnya kapal kapal ikan besar itu dengan cold storage kalau yang nelayan pesisir yang kecil kan paling senang mesin es yang penting," lanjut Susi.