Senin 17 Nov 2014 22:41 WIB

@Fahri Hamzah: Mafia Migas Belum Diberantas, Rakyat Sudah Menanggung Beban

Rep: Agus Raharjo/ Red: Julkifli Marbun
Fahri Hamzah
Foto: antara
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Joko 'Jokowi' Widodo sudah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi malam ini. Harga baru untuk premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Sedangkan solar dari harga Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Harga baru dari BBM bersubsidi ini akan berlaku mulai pukul 00.00 WIB hari Selasa (18/11).

Jokowi beralasan, subsidi untuk BBM akan dialihkan untuk biaya pembangunan infrastruktur. Pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi ini langsung mendapat respon dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah yang juga menjabat sebagai wakil pimpinan DPR RI. Melalui akun media sosial twitter miliknya @Fahrihamzah menyebut bahwa rakyat sudah menanggung beban dari kenaikan harga BBM ini. Padahal, Jokowi sudah menyampaikan tekadnya untuk memberantas mafia migas di Indonesia.

"Mafia migas belum diberantas, rakyat sudah harus menanggung beban #kenaikan BBM," tulis Fahri Hamzah, Senin (17/11).

Fahri juga menuliskan keprihatinannya karena rakyat hanya dapat menonton kebijakan sepihak yang dipertontonkan pemerintah saat mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Meskipun, tulis dia, Jokowi bebas untuk menaikkan harga BBM tapi harus melalui hitungan yang memertimbangkan banyak aspek. Termasuk turunnya harga minyak dunia saat ini.

"Bahwa harga minyak turun drastis, harus dihitung," tulisnya lagi.

Fahri juga menuliskan bahwa sudah dipastikan akan ada antrian panjang masyarakat di SPBU menjelang pukul 00.00 WIB nanti. Antrian untuk mendapat BBM bersubsidi yang tinggal menunggu beberapa jam lagi akan berlaku harga yang baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement