REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi Hanura, Fauzi Amroh mengatakan pemerintah Indonesia bisa menggelar piala dunia tiga kali jika subsidi bahan bakar minyak (BBM) dihapuskan.
"Kita membayangkan, kalau kita tidak ada subsidi kita bisa menyelenggarakan tiga kali piala dunia. Piala dunia itu biayanya seribu triliun kemarin di Brasil," katanya dalam acara diskusi publik 'Kenaikan Harga BBM, Antara Maslahat dan Mudharat bagi Rakyat' di gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (11/11).
Ia pun menilai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tahun ini merupakan hal yang wajar jika melihat akar permasalahannya. Menurutnya, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla terpaksa menaikkan harga BBM bersubsidi karena telah mewarisi peninggalan rezim SBY.
"Jokowi JK ini mewarisi rezimnya SBY. APBN 2015 sudah diketok palu oleh pemerintah sebelumnya. Jokowi ini menanggung beban oleh APBN yang sudah diketok palu," katanya.
Fauzi mengatakan masalah utama BBM saat ini yakni ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan produksi. Sehingga, pemerintah terpaksa harus menaikkan harga BBM. "Cara satu-satunya adalah menaikkan harga BBM. Kita juga harus memahami pemerintahan Jokowi JK karena beban," tegasnya.
Ia melanjutkan, sejak rezim Soekarno hingga SBY, Indonesia mengalami kenaikan harga BBM sebanyak 36 kali. Ia pun mengatakan pemerintahan Jokowi telah berusaha melakukan penghematan APBN.
"Penghematan di era Jokowi ini sudah dilakukan, seperti PNS dilarang rapat di hotel, moratorium perekrutan PNS, serta membeli minyak langsung ke Angola tanpa melewati Petral," jelasnya.