Jumat 31 Oct 2014 17:06 WIB

Menteri ESDM: Jangan Antre Saat BBM Naik

BBM Subsidi
BBM Subsidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Sudirman Said mengimbau masyarakat tidak perlu mengantre untuk mengisi BBM di SPBU kalau pemerintah sudah memutuskan kenaikan harga bahan bakar tersebut.

"Tidak perlu antre berjam-jam cuma untuk beberapa liter. Benefitnya tidak banyak," katanya di Jakarta, Jumat (31/10).

Ia juga mengatakan, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan stok BBM.

"Tenang saja. Stok BBM cukup di seluruh Indonesia," katanya.

Sesuai laporan yang diterimanya, Pertamina sudah mengecek persiapan-persiapan yang diperlukan di pusat pasokan dan distribusi mengantisipasi kenaikan harga BBM.

Namun, lanjutnya, sampai saat ini, pemerintah belum memutuskan waktu dan besaran kenaikan harga BBM.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan menaikkan harga BBM sebelum 1 Januari 2015.

Sudirman mengatakan, semua kalangan sudah meyakini kenaikan harga BBM memang tidak terelakkan.

"Apakah bisa ditunda? Saya rasa tidak," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam lima tahun terakhir, anggaran subsidi terutama BBM sudah mencapai Rp1.300 triliun. Sementara, pengeluaran kesejahteraan rakyat dalam lima tahun hanya Rp600 triliun dan kalau ditambah infrastruktur Rp500 triliun, berarti total Rp1.100 triliun.

"Bayangkan, akibat subsidi pada produk yang tidak tepat sasaran, maka masyarakat terutama kecil terkorbankan," ujarnya.

Menurut dia, dengan dana Rp1.000 triliun, maka bisa membangun infrastruktur seperti rumah sakit, sekolah, irigasi, jalan tol, pelabuhan, kilang, dan pipa gas.Kenaikan harga BBM juga akan menekan penyelewengan karena disparitas harga makin mengecil.

"Selanjutnya, bagaimana membangun kemandirian energi termasuk pengembangan energi terbarukan," tuturnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement