Selasa 28 Oct 2014 08:05 WIB

Gerakan Setop Bully Bu Susi Muncul di Twitter

Susi Pudjiastuti
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Susi Pudjiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjadi sosok yang kontroversial dan banyak diperbincangkan masyarakat terkait dengan gayanya yang nyentrik. Masyarakat, khususnya netizen di Twitter pun kerap mem-bully gaya dari pemilik Maskapai Susi Air ini.

Gerakan Setop Bully Bu Susi dari tulisan anak pimpinan Partai Nasdem Sutya Paloh, Prananda Paloh dalam akun Blog pribadinya. Menurutnya bully yang dilakukan masyarakat terhadap Susi sudah di luar batas dan tidak substansial.

"Profil unik beliau kemudian dibully yang menurut saya sudah di luar proporsi dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik sosial yang sehat. Dimana mengarah pada gaya hidup yang tidak substansial seperti tattoo atau perokok," kata Prananda Paloh, Selasa (28/10).

Ia memaparkan Susi yang hanya lulusan SMP ini terakhir menjabat sebagai pemilik PT ASI Pudjiastuti Marine Product, PT ASI Pudjiastuti Aviation, dimana berbekal sebuah visi pada 2004 hanya bermodalkan sebuah pesawat Cessna Caravan.

Kini 2014 sudah mampu memiliki sekitar 50-an pesawat berbagai tipe dan sekarang sudah melayani berbagai wilayah kabupaten di Indonesia. Satu hal yang paling mengemuka dari sosok seorang Susy ini, lanjutnya, adalah mampu berpikir Out of the Box.

"Seperti juga visi Presiden kita yang Out of the Box, Visi Poros Maritim, ini membutuhkan manusia manusia yang mampu melakukan konsepsi yang sangat berbeda dan bahkan radikal sebagai breakdown atau pengejawantahan dari visi besar tersebut agar dapat berjalan." ujarnya.

Figur Susy mengingatkannya pada individu-individu hebat yang tak lulus sekolah seperti Bill Gates (Microsoft), Michael Dell (Dell computer), Henry Ford (Ford motor), Thomas Alfa Edison, Liem Sioe Liong (BCA group) atau Haji Agus Salim.

Ia percaya Susi adalah orang yang tepat dan mumpuni dalam menyajikan jalan keluar bagi bangsa ini agar dapat kembali menjalani fitrah dan mensyukuri karunia-Nya kembali menjadi bangsa maritim. Ia berharap kementeriannya dapat dimasukkan ke komisi yang akan ia geluti yaitu Komisi I, karena Strategic Nature dari kementeriannya.

"In Susi we trust, mari berikan kesempatan, dukungan dan kritikan beliau untuk bekerja, bekerja dan bekerja!," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement