REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia dihentikan oleh aparat kepolisian di fly over Semanggi, Jakarta, Senin (20/10).
"Kita mau long march ke depan gedung DPR, tetapi dihadang oleh polisi di sini," kata koordinator aksi, Moken Taufiq.
Sekitar 50 orang mahasiswa yang tergabung dari berbagai universitas di Tanah Air ini berniat berjalan dari Semanggi hingga ke depan gedung MPR DPR / DPD untuk menyampaikan sejumlah tuntutan pada pemerintah baru. Menurut Moken, kelompok Aliansi Mahasiswa Indonesia sebelumnya sudah mendapatkan izin untuk melakukan aksi oleh Polda Metro Jaya.
Sedangkan polisi menghadang aksi mahasiswa karena masih dilangsungkannya acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sekitar 200 orang petugas kepolisian disiagakan menjaga ketertiban di fly over Semanggi.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia tersebut tetap bertahan di fly over Semanggi. Aksi yang memakan sebagian jalan pun menyebabkan kemacetan lalu lintas dari arah Polda Metro Jaya menuju arah Senayan.
Adapun tuntutan yang disuarakan Aliansi Mahasiswa Indonesia tersebut menyangkut kesejahteraan rakyat seperti penolakan rencana kenaikan BBM, penolakan pilkada tidak langsung, dan juga menyatakan menolak menyambut presiden baru dengan euforia.