REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Penerapan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tinggal beberapa bulan ke depan. Hal tersebut dikhawatirkan menyebabkan daerah kedodoran dalam menghadapi persaingan barang dan jasa dengan negara ASEAN lainnya.
‘’ Mau tidak mau harus siap,’’ ujar Bupati Sukabumi Sukmawijaya, kepada wartawan di Resort Pangrango, Kecamatan Sukabumi Rabu (8/10). Pasalnya, dengan kondisi saat ini daerah dipastikan mengalami kedodoran dalam menghadapi persaiangan.
Meskipun demikian kata Sukmawijaya, pemkab sudah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) khususnya dari bidang pendidikan. Di mana, persiapannya bisa melalui pendidikan kejuruan dan pendidikan umum. Sehingga kata Sukmawijaya, warga Sukabumi bisa bersaing dengan pelaku usaha dari negara lain.
Intinya, produk baik barang dan jasa tidak kalah berkualitas dengan yang dihasilkan negara lainnya. Kepala Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi Agus Ernawan mengatakan, pemkab berupaya memberikan pelatihan kepada pelaku UKM agar semakin mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya. Harapannya, pelaku UKM bisa bersaing dengan baik dalam penerapan MEA 2015 mendatang.