Senin 22 Sep 2014 09:27 WIB

Pasca Penembakan di Batam, TNI Larang Anggotanya Keluar 'Kandang'

Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pangkostrad Letjen Gatot Nurmantyo, dan Kapuspen Mayjen Fuad Basya.
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Pangkostrad Letjen Gatot Nurmantyo, dan Kapuspen Mayjen Fuad Basya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Fuad Basya meminta masyarakat Batam untuk tenang dan tak khawatir akan terjadinya bentrokan susulan, pasca terjadinya kasus penembakan empat anggota TNI dari Batalyon Yonif 134 Tuah Sakti, oleh anggota Brimob Polda Kepulaian Riau (Kepri) pada Senin (22/9) dinihari.

"Kondisi saat ini disana sudah kondusif, karena sudah ada pertemuan antara Kapolda Kepri dan Danrem," ujarnya kepada Republika.

Selain itu, ia mengatakan untuk mencegah adanya bentrokan susulan, TNI sudah melarang semua anggotanya untuk keluar dari barak dan melakukan aksi balasan. "Kita sudah perintahkan ke seluruh markas, agar semua anggota dikandangkan, dilarang keluar dan melakukan aksi balasan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, empat anggota TNI dari Batalyon Yonif 134 Tuah Sakti ditembak oleh anggota Brimob Polda Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (22/09) dinihari. Peristiwa itu berawal dari pengeroyokan dua anggota TNI yang dilakukan oleh oknum anggota Brimob Polda Kepri di kawasan Tembesi, Batu Aji, Batam.

"Jadi ini bukan bentrokan, tapi penanganan sepihak oleh anggota Polri. Tidak ada perlawanan sama sekali karena mereka tidak tahu apa-apa tetapi ditangkap, dipukuli, dan ditembaki," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Fuad Basya, saat dihubungi Republika.

Fuad menjelaskan peristiwa berawal ketika dua anggota TNI yang tengah berpakaian preman, melihat adanya keramaian di salah satu lokasi yang diduga menjadi tempat penimbunan BBM.

Seorang anggota TNI kemudian mendatangi lokasi itu, dan kemudian langsung dikeroyok dan ditembak pada bagian kakinya. Melihat temannya tergeletak, satu anggota lain kemudian mendatangi kelompok pengeroyok namun dia juga menjadi korban

Kejadian itu memicu rasa solidaritas diantara anggota TNI yang lain. Kemudian beberapa orang anggota TNI mendatangi Mako Brimob Kepri untuk meminta penjelasan, hingga berakhir pada bentrokan dan dua anggota TNI lainnya mengalami luka tembak.

Empat anggota TNI yang mengalami luka tembak adalah Pratu AK, Prada HS, Praka EB, dan Pratu ES. Saat ini keempat anggota TNI itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement