REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Almarhum Rusydi Hamka dikenal sebagai jurnalis. Anak tertua Rusdy Hamka, Yusran Hamka mengatakan almarhum dikenal sebagai jurnalis dan pemimpi redaksi Panji Masyarakat.
"Beliau keliling dunia justru sebagai jurnalis," kata Yusran di rumah duka, Jalan Kenanga no 06, Bintaro, Pesanggrahan, Kamis (18/9).
Sebelum menjadi politisi dan mubalig almarhum telah lama menjadi jurnalis. Lulus dari Sekolah Tinggi Publisistik beliau menjadi jurnalis. Setelah reformasi almarhum menjadi anggota DPR RI Komisi I.
Beliau keluar dari dunia politik lalu aktif dalam dunia dakwah. Beliau aktif di Yayasan Pendidikan Islam Al-Azhar sampai tahun 2005. Beliau banyak menghentikan aktivitasnya saat berusia 75 tahun. Yusran mengatakan saat itu almarhum sudah merasa ingatannya berkurang.
"Bonus saya sudah banyak," kata Almarhum kepada Yusran saat itu.
Rusydi Hamka meninggal dunia karena kanker paru-paru di usia 79 tahun. Rencananya beliau akan di makamkan di Tanah Kusir bersebelahan dengan makam ayahnya Buya Hamka.
Pesan terakhir almarhum kepada keluarga yang ditinggalkan tidak meninggalkan syariat Islam sebagai pedoman hidup. "Jangan membawa pandai nama besar orang tua, karya amal saleh jadi orang yang bermanfaat," kata Yusran menirukan pesan-pesan terakhir ayahnya.