Selasa 26 Aug 2014 19:50 WIB

Satelit NOAA Rekam 67 'Hotspot' di Sumatra

Titik panas. Ilustrasi
Foto: Antara
Titik panas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura pada Selasa sore merekam kemunculan 67 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera, khusus Riau hanya ada tiga titik.

"Tiga titik panas di Riau itu berada di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak dua titik dan Pelalawan hanya satu titik," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri lewat pesan elektronik yang diterima Selasa (26/8) malam.

Menurut Pusat data dan Informasi BPBD Riau, jumlah tersebut jauh berkurang dibandingkan hasil rekaman satelit yang sama dihari sebelumnya.

"Kemarin (Senin 25/8) di Sumatera terdapat 135 titik panas, di Riau hanya ada empat yakni di Indragiri Huu tiga titik dan satu lagi di Pelalawan," katanya.

Titik panas (hotspot) merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat celsius yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Sepanjang 2014, di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah terjadi peristiwa tersebut, mengakibatkan sedikitnya 25 ribu hektare hutan dan lahan hangus dan menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di sebagian wilayah.

Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, sepanjang tahun ini peristiwa kebakaran hutan dan lahan telah sempat mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat mulai dari transportasi hingga gangguan kesehatan.

Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada awal tahun sempat beberapa kali menutup sementara bandara mengingat kabut asap tebal hanya menyisakan jarak pandang kurang dari satu kilo meter, sementara jarak baik untuk penerbangan mencapai 3 kilometer.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat, puluhan ribu jiwa masyarakat di berbagai wilayah kabupaten dan kota di Riau juga mengalami gangguan kesehatan yang diakibatkan polusi asap.

"Mulai dari batuk-batuk, hingga serangan saluran pernafasan atas dan penyakit kulit sejak hari ini sudah lebih 30 ribu orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement