Ahad 12 May 2013 14:39 WIB

Laboratorium Alquran Akan Dibangun di Sumsel

Orang membaca Alquran
Foto: Republika/Imam Budi Utomo
Orang membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pengurus Forum Rumah Tahfidz Sumatra Selatan (Sumsel)  pada Mei 2013 tengah mempersiapkan pembangunan laboratorium Alquran di Kota Palembang.

"Pembangunan laboratorium tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan rumah tahfidz serta peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan penghafal Alquran binaan ustadz Haji Yusuf Mansur itu," kata Ketua Forum Rumah Tahfidz Sumsel Masagus Fauzan Yayan di Palembang, Ahad (12/5).

Selain laboratorium Alquran, pihaknya juga akan membangun Graha Rumah Tahfidz yang akan menjadi pusat pelatihan dan penelitian nilai-nilai ajaran Islam. Pembangunan fasilitas pendukung Rumah Tahfidz atau pesantren mikro yang merupakan jenjang lanjutan Taman Pendidikan Alquran (TPA) itu, menurut Yayan, memerlukan dana yang cukup besar. "Karena itu sangat diharapkan bantuan dari masyarakat," ujarnya.

Dijelaskannya, berkat dukungan dari masyarakat, secara bertahap Rumah Tahfidz itu bisa berkembang di provinsi berpenduduk 8,5 juta jiwa yang mayoritas beragama Islam. "Jumlah Rumah Tahfidz di provinsi ini secara bertahap terus bertambah walaupun perkembangannya tidak secepat seperti yang diharapkan," ungkapnya.

 

Sejak dikembangkan di Sumsel pada dua tahun lalu, hingga kini jumlah Rumah Tahfidz di provinsi ini sudah mencapai 33 unit. Jumlah Rumah Tahfidz tersebut akan terus ditambah hingga mencapai target minimal yang diharapkan sebanyak 100 unit tersebar di seluruh wilayah Sumsel yang memiliki 15 kabupaten dan kota.

"Untuk mendirikan Rumah Tahfidz syaratnya sederhana, cukup ada rungan tempat belajar, dekat dengan masjid atau sekolah sehingga anak-anak bisa dengan mudah mengikuti kegiatan belajarnya," papar Yayan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement