Selasa 19 Jan 2016 18:31 WIB

Polisi Dibacok Bandar Narkoba karena Kehilangan Wibawa

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas membawa jenazah anggota polisi Polsek Senen Bripka Taufik Hidayat setibanya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (19/1).
Foto: Antara/Reno Esnir
Petugas membawa jenazah anggota polisi Polsek Senen Bripka Taufik Hidayat setibanya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian, Bambang Widodo berpendapat, penyerangan terhadap anggota polisi yang dilakukan bandar narkoba, terjadi karena wibawa polisi melemah. Bambang pun menyarankan polisi untuk berbenah.

Seorang anggota polisi tewas saat menggerebek rumah seorang bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi IV, Matraman, Kebon Manggis, Jakarta Timur. "Ini aksi reaksi. Intinya, kalau Kepolisian memiliki wibawa, masyarakat tidak berani sembarangan gitu," ujar Bambang, Selasa (19/1).

Posisi Kepolisian dan TNI menurut Bambang tidak bisa disamakan. Karena, fokus polisi menjaga keamanan masyarakat, sementara TNI tidak terfokus. "Kalau TNI tugas tidak ada hubungan dengan masyarakat. Kalau polisi sehari-hari ke masyarakat," tutur dia.

Karena, kata Bambang, Kepolisian berhadapan langsung kepada masyarakat. "Sehingga harus mengubah perilaku mereka yang kurang berkenan. Jadi aturan sosial harus dilakukan, namun jika ada masyarakat salah tindak tegas," ucap dia.

 

Ia menyebut, masyarakat yang kurang baik diberi pembinaan dan diarahkan dengan benar. Karena terdapat banyak faktor yang memengaruhi, seperti menerima pungli atau sikap perilaku merasa berkuasa harus dihilangkan.

"Karena peran mereka berada di tengah masyarakat, namun diberi kewenangan lebih. Dengan sikap yang santun, arif dan bijaksana. kalau melakukan tindakan demikian masyarakat pasti segan. Sementara keseganan masyarakat sekarang terlihat menurun," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement