Selasa 25 Mar 2014 09:48 WIB

Jokowi: Jika Jadi Presiden, Lebih Mudah Urus Transportasi

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Capres dari PDI perjuangan Joko Widodo (tengah) didampingi Pasangan Calon Gubernur Lampung Berlian Tihang (kiri) dan Mukhlis Basri (kanan) setibanya di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Jumat (21/3). Jokowi dijadwalkan menghadiri kampanye te
Foto: ANTARA FOTO/Kristian Ali/Asf/Spt/14.
Capres dari PDI perjuangan Joko Widodo (tengah) didampingi Pasangan Calon Gubernur Lampung Berlian Tihang (kiri) dan Mukhlis Basri (kanan) setibanya di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Jumat (21/3). Jokowi dijadwalkan menghadiri kampanye te

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta masyarakat tak perlu khawatir jika proyek-proyek transportasi yang saat ini sedang berjalan di bawah kepemimpinannya akan mandek jika ia terpilih menjadi presiden. Menurut Jokowi, jika ia berhasil menduduki kursi RI 1, justru akan lebih mudah mengontrolnya.

"Ya tentu saja lebih mudah mengawalnya dong (kalau jadi presiden). Karena apa, Jakarta ini kan menyangkut Jabodetabek, terlebih soal transportasi. Masalah yang ada itu kewenangan pemerintah pusat," kata calom presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, Selasa (25/3).

Seperti diketahui, Jokowi telah melakukan groundbreaking pada pembangunan dua transportasi massal yang berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT) dan monorel pada 2013 lalu. Baru-baru ini, Jokowi juga mengaku tertarik untuk membangun Metro Kapsul di Ibu Kota.

Mantan Wali Kota Solo itu berjanji, semua proyek yang dia mulai di Jakarta akan selalu dia awasi. Mulai proyek transportasi, sampai proyek pengendalian banjir yang merupakan program multiyears. Sebab, kata dia, penyelesaian program-program tersebut juga banyak memerlukan koordinasi dengan pemerintah pusat.

Dia bahkan menilai, jika pemerintah pusat, dalam hal ini presiden ikut mengawal proyek-proyek pembangunan di Jakarta, seharusnya bisa mempercepat penyelesaian masalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement