REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menyayangkan keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk politikus Partai NasDem, HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
"Sangat disayangkan karena sosok Jaksa Agung sebaiknya berasal dari sosok yang Independent dan berintegritas," kata Abraham saat dihubungi Republika, Kamis (20/11).
Abraham menjelaskan orang yang memiliki latar belakang politisi biasanya mempunyai konflik kepentingan. Padahal Kejaksaan Agung adalah institus penegakan hukum yang memerlukan sosok yang independent dan berintegritas.
Abraham Samad juga kecewa karena Presiden Joko Widodo tidak menepati janjinya untuk memberikan daftar nama calon Jaksa Agung ke KPK, untuk diteliti track recordnya, sebelum diputuskan.
"Jadi presiden belum pernah menyampaikan nama-nama calon Jaksa Agung ke KPK untuk ditelusuri rekam jejak," katanya.