Rabu 09 Oct 2019 19:27 WIB

17 Budaya dan Kesenian Lampung Peroleh Pengakuan Negara

Pengajuan pengakuan lewati proses panjang.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nashih Nashrullah
Parade pawai budaya pakaian adat Lampung yang menggambarkan keberagaman adat budaya yang ada di Provinsi Lampung, di Lampung, Minggu (25/8/2019).
Foto: Antara/Ardiansyah
Parade pawai budaya pakaian adat Lampung yang menggambarkan keberagaman adat budaya yang ada di Provinsi Lampung, di Lampung, Minggu (25/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menerima sebanyak 17 sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Upaya penetapan 17 WBTB tersebut telah diajukan sejak lama. 

“Warisan budaya ini melalui proses yang panjang dan baru diproses Dirjen Kebudayaan,” kata Kepala Dinas Pendiidkan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Sulpakar, seusai menerima sertifikat dari Mendikbud Muhajir Effendi, Rabu (9/10).

Baca Juga

Sulpakar mengatakan, pengajuan sertifikat 17 budaya tersebut telah melalui beberapa tahapan. Sidang penetapan WBTB telah dilakukan di Jakarta pada 13–16 Agustus 2019. 

Pada sidang tersebut hadir kadisdikbud Lampung, kadisdik kabupaten/kota, kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya, dan pemangku kepentingan kebudayaan. 

 

Hasil dari sidang penetapan WBTB 2019, telah ditetapkan sebanyak 267 WBTB Indonesia. Dari Lampung warisan adat dan budaya yang sudah tersertifikasi sebanyak 17 yang berasal dari sejumlah daerah di Lampung. 

Sertifikat 17 WBTB tersebut yakni di antaranya muwaghe, adat istiadat masyarakat Ritus di Kabupaten Lmapung Timur. Hadra Ugan, adat istiadat masyarakat Ritus Kabupaten Lampung Bara – Pesisir Barat. Ngunduh Damakh, senin pertunjukkan Kabupaten Pesisir Barat. Ngejalang Kubkho, tradisi dan ekspresi lisan Kabupaten Pesisir Barat. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement