Kamis 03 Aug 2017 09:29 WIB

Dinkes Sleman Gencar Kampanyekan Imunisasi MR

Petugas kesehatan memberikan suntikan imunisasi Measleas Rubela (MR) kepada sejumlah siswa-siswi (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas kesehatan memberikan suntikan imunisasi Measleas Rubela (MR) kepada sejumlah siswa-siswi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta gencar melakukan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) guna memutus mata rantai penyakit campak dan rubella. "Penyakit measles (campak) dan rubella merupakan penyakit berbahaya. Selain menyebabkan kesakitan pada penderitanya, penyakit campak dan rubella juga menimbulkan kecacatan, salah satunya menyebabkan cacat otak," kata Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr Novita Krisnaeni, Kamis (3/8).

Menurut dia, kampanye imunisasi MR akan menyasar sebanyak 245.453 anak terdiri dari 690 TK, 580 SD, 132 SMP, 302 PAUD, dan 1476 Posyandu di Sleman. "Kegiatan imunisasi secara masal ini merupakan upaya pemerintah untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia sembilan bulan sampai dengan 15 tahun," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi dua tahap. "Tahap pertama yaitu pada Agustus 2017 yang dilakukan diseluruh sekolah PAUD, TK, SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat, serta SMPLB," katanya.

Sedangkan tahap kedua akan dilakukan pada September 2017 pemberian imunisasi akan dilakukan di Posyandu, Polindes, Poskedes, Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. "Vaksin MR menggantikan vaksin campak pada kegiatan imunisasi rutin yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat dengan memutus transmisi virus tersebut, diharapkan kampanye MR berjalan lancar dan mencapai target 95 persen," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, pada 2016 kasus campak di Sleman ada sebanyak 72 kasus dan rubella ada sebanyak 100 kasus. "Sedangkan pada 2017 data terakhir tercatat ada 70 kasus campak dan 28 kasus rubella," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement