Rabu 09 Mar 2016 11:46 WIB

Riuhnya Tepuk Tangan Warga Palembang Saat Langit Berubah Gelap

Rep: Maspril Aries/ Red: Indira Rezkisari
Ribuan warga Palembang dan sekitarnya, sejak Rabu (9/3) sebelum waktu shalat Subuh sudah ramai memadati Jembatan Ampera yang ditutup sejak pukul 00.00 WIB. Warga datang untuk menyaksikan langsung fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT).
Foto: Republika/Maspril Aries
Ribuan warga Palembang dan sekitarnya, sejak Rabu (9/3) sebelum waktu shalat Subuh sudah ramai memadati Jembatan Ampera yang ditutup sejak pukul 00.00 WIB. Warga datang untuk menyaksikan langsung fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Hasrat ingin menyaksikan pemandangan gerhana matahari total (GMT) dari atas jembatan Ampera, Rabu (9/3), tidak bisa terpenuhi. Pemandangan matahari tertutup bulan yang dinanti tak kunjung terlihat karena awan menutup sebagian langit kota Palembang sehingga matahari tidak terlihat.

“Warga Palembang kecewa,” teriak seorang warga saat langit berubah menjadi gelap menjadi gelap. Ada warga yang lain juga berteriak, “balik yo nak ujan!” teriak seorang remaja. “Ini bukan hujan, ini gerhana,” jawab temannya sambil mengarahkan ponselnya ke langit dari sisi pagar jembatan Ampera.

Walau cuaca cerah namun awan menghalangi pemandangan GMT yang banyak ditunggu warga. Walau sempat kecewa, banyak warga yang mengaku senang karena bisa berfoto di atas jembatan Ampera yang pada hari tersebut ditutup untuk lalu lintas kendaraan.

Sementara saat langit berubah gelap sekitar pukul 07.20 WIB, warga yang berkumpul di jembatan Ampera dan sekitar bundaran air mancur di depan jembatan Ampera justru bertepuk tangan riuh bersama-sama dan sebagian mengeluarkan ponselnya sambil menyalakan cahaya senter membentuk cahaya yang yang banyak. Saat langit kembali terang, lagi-lagi terdengar tepuk tangan riuh bersama-sama.

Suasana di atas jembatan Ampera sangat padat didatangi ribuan warga yang berkumpul di atas jembatan yang melintas di atas sungai Musi tersebut. Di bagian tengah jembatan yang sudah ditutup sejak Rabu dinihari pukul 00.00 WIB tersebut, ada beberapa meja dan kursi tersusun yang di atasnya ada makanan dan minuman.

Gubernur Sumatera Selatan (SumseL) Alex Noerdin usai shalat subuh di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) berjalan kaki menuju jembatan Ampera untuk menyaksikan fenomena alam yang langka tersebut. Di meja utama terlihat Walikota Palembang Harnojoyo, juga ada mantan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua DPP Partai Golkar Titiek Soeharto dan Wakil Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) Mudai Maddang serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Irene Camelyn.

(baca: Warga Bandung Merinding Lihat Gerhana Matahari)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement