Jumat 04 Jul 2014 19:37 WIB

Pengamat: Program Capres saat Debat Jadi Janji Mengikat

Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto (kiri), dan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kanan), berjabat tangan jelang debat di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/6).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto (kiri), dan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kanan), berjabat tangan jelang debat di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Analis politik Universitas Diponegoro Semarang, Budi Setiyono, menilai program calon presiden yang disampaikan calon presiden maupun calon wakil presiden saat debat merupakan janji kepada rakyat yang bersifat mengikat.

"Apa yang dikemukakan saat debat, program, 'statement' yang diungkapkan capres dan cawapres harus benar-benar bisa dipertanggung-jawabkan kelak jika terpilih," katanya di Semarang, Jumat.

Dia menegaskan program-program apa saja yang disampaikan capres-cawapres saat debat seharusnya dimasukkan dalam dokumen atau catatan negara.

Jadi, kata dia, ketika nanti terpilih sebagai capres-cawapres bisa ditagih realisasinya oleh publik, bukan sekadar sebagai "statement" yang disampaikannya untuk memperkuat argumen saat melakukan debat.

"Sebagai contoh, apa yang dikemukakan capres Joko Widodo saat debat beberapa waktu lalu tentang pembelian pesawat Drone. Kalau ternyata terpilih nanti, Jokowi ya harus bisa merealisasikannya," katanya.

Demikian pula dengan apa yang disampaikan capres Prabowo Subianto saat debat tentang programnya mencegah kebocoran potensi kekayaan negara yang harus bisa direalisasikannya jika kelak terpilih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement