REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, Subandrio mengatakan, aktivitas Gunung Merapi saat ini relatif turun dibanding sebelumnya.
"Kejadian suara dentuman maupun suara gemuruh tidak terjadi lagi. Aktivitas kegempaan juga relatif turun," kata Subandrio usai sosialisasi perilaku Gunung Merapi pascaerupsi 2010 di Magelang, Jateng, Selasa (20/5).
Melihat kondisi tersebut, pihaknya akan mengevaluasi secepatnya untuk diambil kesimpulan apakah statusnya tetap waspada atau normal. "Evaluasi biasanya kami lakukan pada hari Jumat. Saat ini Merapi masih waspada, namun kami akan lihat apakah penurunan aktivitas sepekan terakhir hanya fluktuatif saja atau memang tren menurun," tuturnya.
Selama status waspada, katanya, pendaki belum diizinkan naik Merapi, kalau sudah normal boleh mendaki tetapi tetap hanya sampai kawasan Pasar Bubrah.
Ia mengatakan, pascaletusan 2010, letusan yang terjadi di Merapi hanya letusan-letusan minor. Jangkauan letusan minor tidak sampai ke permukiman warga sehingga tidak ada ancaman bencana kecuali di puncak bisa terkena gas atau lontaran batu pijar atau bukan pijar.
Ia menuturkan, arah erupsi dikontrol bukaan kawah. Akibat erupsi 2006 dipertegas erupsi 2010, bukaan kawah Merapi sekarang ke arah tenggara.
"Kemungkinan 100 tahun ke depan dominan ke arah selatan atau tenggara sehingga sektor Magelang relatif lebih aman," ucapnya.