Senin 05 May 2014 11:17 WIB

Soal Nomor 13 UN SMP Bahasa Indonesia 'Hilang', Kok Bisa?

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Soal UN yang siap didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Foto: Antara
Soal UN yang siap didistribusikan ke seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat tahun 2014 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di Provinsi Jawa Timur (Jatim), diwarnai kesalahan teknis.

Soal nomor 13 mata pelajaran Bahasa Indonesia di Provinsi Jatim menghilang. Peserta UN SMP Dr Soetomo, Kota Surabaya, R Bimo Langgeng Teguh P (15 tahun) mengatakan, soal UN yang dia kerjakan hari ini sebenarnya sebanyak 50 soal.

“Soal yang saya terima lengkap jumlahnya. Tetapi teman yang satu ruangan dengan saya mengatakan ke pengawas kelas kalau soal nomor 13 tidak ada,” katanya kepada Republika usai mengerjakan UN Bahasa Indonesia, Senin (5/5).

Pengawas kelas, kata Bimo, kemudian melakukan pengecekan dan kalau nomor 13 kosong, maka para peserta UN diminta mengosongi Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) dan langsung mengerjakan nomor 14.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan UN di SMP Negeri 5 Kota Surabaya mengakui, naskah soal Bahasa Indonesia nomor 13 terlewati.

“Setahu saya, hilangnya soal nomor 13 terjadi di 20 paket soal yang ada di wilayah Jatim. Namun soal itu kami anggap sebagai bonus siswa sehingga siswa tidak dirugikan,” ujarnya saat ditemui wartawan usai sidak, Senin.

Disinggung mengenai soal nomor 13 merupakan soal mengenai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Harun enggan berspekulasi. Ia mengaku tidak tahu menahu persoalan itu.

Sementara itu, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia Agus Hermanto yang ikut mendampingi Harun ketika sidak mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan bahwa soal nomor 13 memang raib sejak selesai dicetak.

Tak hanya hilangnya soal nomor 13, pihaknya juga akan melakukan verifikasi mengenai kabar soal ganda nomor 40. Untuk mengetahui penyebab pasti persoalan tersebut, pihaknya akan mengklarifikasi langsung ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia.

“Kami ingin mengklarifikasi kepada Kemendikbud Indonesia terutama mengenai siapa yang membuat soal, apakah soal nomor 13 itu memang sengaja ditiadakan, atau memang masalahnya ada di pihak percetakan,” ujarnya.

Sebelumnya, UN SMP 2014 digelar serentak mulai Senin (5/5) hingga Kamis (8/5) besok. Tercatat ada 3.902.398 pelajar SMP sederajat secara nasional yang mengikuti UN SMP tahun ini. Sementara itu ada 227.743 peserta Paket B yang mengikuti ujian akhir SMP itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement