REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepala Bulog Sulawesi Tengah Mar'uf minta masyarakat termasuk wartawan mengawasi penyaluran beras bagi keluarga miskin atau raskin di seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Jika ada petugas di lapangan yang nakal langsung saja laporkan kepada kami," katanya di Palu, Jumat.
Ia mengatakan tidak akan ada toleransi bagi karyawan Bulog yang melakukan tindakan merugikan, termasuk menyelewengkan atau menjual beras subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Menurut dia, jika ternyata ada pegawai kami menjual raskin melebihi standar harga yang telah ditetapkan pemerintah, bersangkutan dipastikan di tindak tegas.
"Tak perlu segan-segan datang melapor dan saya akan mengambil tindakan tegas kepada karyawan Bulog yang nakal," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa kewajiban Bulog menyalurkan raskin hanya sampai di titik distribusi desa dan kelurahan.
Selanjutnya, raskin disalurkan pihak desa/kelurahan kepada masing-masing RTS yang ada di wilayahnya.
"Jadi kalau penyaluran raskin kepada RTS sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari pemerintah desa dan kelurahan," katanya.
Seandainya ada RTS yang tidak menerima jatah raskin ataupun berkurang, itu juga sepenuhnya tanggung jawab pihak kelurahan/desa.
Bulog menjual raskin kepada RTS sebesar Rp1.600,00 per kilogram. "Itu sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah," kata dia.
Berdasarkan alokasi raskin dari pemerintah setiap RTS menerima jatah beras subsidi 15 kilogram/kk.
Jumlah pagu raskin di Sulteng dialokasikan pemerintah pada 2014 sebanyak 36.223 ton dengan penerima raskin 201.239 kk.