REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden, sampai saat ini belum melakukan koalisi dengan partai-partai peserta pemilu yang ada, kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung.
"Kalau melakukan koalisi belum dilakukan kami masih terfokus pada Pemilu Legislayif tanggal 9 April 2014," kata Akbar Tandjung disela-sela menghadiri kampanye akbar yang dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie, MS Hidayat (Menteri Perindustrian) di GOR Bhineka Sritex Solo, Selasa.
Ia mengatakan Golkar dalam pemilu ini diharapkan bisa meraih 30 persen suara di DPR RI (170 kursi) dengan demikian bisa mencalonkan presiden sendiri pada pemilu nanti. Untuk mendapatkan suara ini maka seluruh kader dan caleg baik yang ada di pusat maupun daerah harus bekerja keras.
"Saya telah meminta kepada seluruh caleg Partai Golkar untuk turun di tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan program - program partai dan ini sangat penting dan sekaligus memperkenal diri kepada rakyat," kata Akbar Tandjung yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar.
Ia mengatakan untuk pemilu lalu Golkar menjalin koalisi dengan Partai Hanura dengan Capres Jusuf Kalla berpasangan dengan Wiranto, tapi gagal. "Ya untuk sekarang kita baru menjalin komunikasi saja".
"Ya Golkar sekarang ini sedang membangun koalisi diantaranya dengan Mahfud MD, Sutarwo, Pramono Edi Wibowo dan Kofifah. Ya ini sifatnya baru membangun saja, untuk pastinya nanti setelah Pileg 9 April 2014," katanya.
Menyinggung mengenai Akbar Tandjung pada Pemilu 2014, ia mengatakan kalau dirinya sekarang ini terpusat untuk memenangkan Partai Golkar pada pemilu tersebut baik untuk Pileg maupun Presiden.
"Setelah pemilu ini saya tidak melakukan pendekatan dengan siapa-siapa untuk bisa dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden, tetapi kalau yang yang menganggap saya pantas untuk dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden itu perkara lain nanti," katanya.
Kampanye Partai Golkar Dapil V Jawa Tengah yang dipusatkan di Solo itu juga ditandai simulasi pencoblosan yang dilakukan oleh Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) didampingi Nina Akbar Tandjung. Kampanye ini dihadiri ribuan massa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika