Sabtu 08 Mar 2014 06:00 WIB

Visi Indonesia Berdaya

Asma Nadia
Foto: Republika/Daan
Asma Nadia

REPUBLIKA.CO.ID : Oleh Asma Nadia

Apa yang membuat Indonesia berada jauh di bawah Negara-negara maju? Apakah karena kondisi alamnya? Apakah faktor penduduknya? Atau karena lingkungannya?

Sulit menemukan jawaban yang memuaskan, karena Indonesia punya segalanya untuk menjadi bangsa yang sejahtera, maju dan dihormati.Lantasn apa yang membuat bangsa ini masih tertinggal?

Saya merasa mendapatkan pencerahan ketika membaca buku No Excuse! karya Isa Alamsyah. Bahasan detail tentang Indonesia di buku tersebut membuat saya mendadak melankolis dan menitikkan air mata. Satu hal yang membuat tanah air tercinta ini masih saja tertinggal sebab kita telah lama kehilangan visi.

Para pemimpin tidak memiliki visi jelas dan terencana akan kemana membawa bangsa ini dengan segala kelebihan yang dimiliki. Akibatnya kita terpuruk.

Mencoba melihat negara tetangga, salah satu modal dasar atau kekuatan utama Singapura-misalnya sebagai satu di antara negara paling sejahtera adalah lokasinya yang strategis secara geografis. Kini negara lain seperti Qatar atau Dubai juga sedang menikmati tambahan kekayaan hanya bermodalkan lokasi.

Berbicara tentang lokasi, maka letak Indonesia sangat strategis dan menguntungkan.

Lucunya, yang dinobatkan sebagai salah satu kota paling layak hidup di dunia, justru Melbourne yang letaknya terpencil di ujung bawah dunia. Begitu juga kota bisnis Sidney, yang jauh dari mana-mana. Afrika Selatan juga menjadi negara yang sangat berdaya, padahal sejak dibangun terusan Suez posisi negara tersebut menjadi paling tidak strategis dan tidak dilewati pelayaran apa pun. Bagaimana mungkin wilayah terpencil seperti itu kemudian sanggup menjadi sangat sejahtera? Jawabannya: Visi

Singapura, Qatar, Dubai tahu bagaimana memaksimalkan lokasi mereka sebagai sebuah kekuatan. Afrika Selatan dan Australia faham apa yang harus dilakukan agar bangsanya sejahtera meski terpencil secara lokasi.

Dari sumber daya alam Indonesia juga kaya raya. Emas kita tak kalah dibandingkan Afrika Selatan. Terkait minyak, Indonesia dulu sempat menjadi negara eksportir. Cadangan gas alam kita pun termasuk terbanyak di dunia, juga batu baranya. Kalau semua digabungkan, negara-negara Arab akan tersaingi kekayaan alamnya.

Tapi kenapa bangsa ini tidak juga sejahtera? Jawabannya sama, Visi.

Ketika Bangsa Amerika datang ke Arab untuk menambang minyak, dengan membawa dolar melimpah siap membeli minyak dari Arab Saudi, pemimpin Arab meminta pembayaran dilakukan dengan emas. Selanjutnya mereka menetapkan bangsa Barat boleh menambang minyak sepanjang mendirikan perusahaan bersama, sehingga ada kepemilikan dan transfer teknologi.

Ketika negara-negara Barat mempermainkan harga minyak, eksportir minyak bersatu mendirikan OPEC sehingga harga minyak tidak bisa dipermainkan. Jelas, negara Arab bukan sekedar kata karena mereka punya minyak tetapi memiliki visi dan mengerti benar cara memperkuat diri dengan limpahan minyak mereka.

Bagaimana Indonesia? Sebuah gunung di Papua yang berisi tembaga, emas dan uranium justru dikeruk hingga menjadi lembah. Kalau divisualisasikan kekayaan di Papua dulu seperti telur emas raksasa sebesar gunung. Karena tidak punya visi yang benar, kita kehilangan kekayaan tanpa sempat memberi kesejahteraan pada anak bangsa.

Bagaimana dengan wilayah? Luas Indonesia termasuk terbesar. Negara yang mempunyai pantai terpanjang keempat di dunia, namun sayangnya masih harus mengimpor garam, dari Singapura pula. Padahal ada ribuan pulau seperti Singapura- di bumi nusantara, dan ribuan di antaranya masih belum bernama. Bagaimana mungkin kekayaan pulau di Indonesia tereksplorasi jika memberi nama saja tidak sempat?

Terkait SDM, Indonesia memiliki SDM yang kuat dan pekerja keras. Dibanding Philipina dan bangsa lain TKI Indonesia sangat bisa diandalkan. Jam kerja tidak hitung-hitungan, dll. Sayangnya karena minim perlindungan dari negara, mereka dilecehkan. Para pekerja di Indonesia pergi pagi pulang malam namun penghasilan tetap pas-pasan.

Daya juang SDM bangsa Indonesia juga luar biasa. Sudah dibuktikan dalam sejarah. Kita sedikit dari bangsa di dunia yang berhasil mengusir penjajah. Hanya bermodalkan bambu runcing namun berani berhadapan dengan senjata modern.

Dari segi intelektual Indonesia cukup bisa diandalkan. Anak Indonesia banyak yang berprestasi di luar negeri. Sejarah mencatat, tak terhitung ide-ide brilian muncul dari bangsa Indonesia, mulai dari Deklarasi Juanda, Non Blok, dll.

Pendek kata, Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi bangsa besar yang kuat dan sejahtera. Hanya satu yang belum kita miliki, yaitu pemimpin yang memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia berdaya, tanpa tergoda memperkaya diri sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement