Kamis 27 Feb 2014 17:53 WIB

Alasan Jokowi Ingin Ambil Alih Palyja dan Aetra

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Fernan Rahadi
Joko Widodo
Foto: Republika/Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, pihaknya akan segera mengambil alih dua perusahaan penyedia air, Palyja dan Aetra. Hal itu lantaran Jokowi menganggap dua partner PDAM Jaya tersebut tidak becus dalam menyediakan layanan air bersih pada warga Jakarta.

"Saat ini masih proses. Sedang diurus sama PT Jakarta Propertindo (salah satu BUMD milik Pemprov DKI)," kata dia sesaat sebelum meninggalkan Balai Kota, Kamis (27/2).

Jokowi menilai, Aetra dan Palyja terlalu berorientasi pada keuntungan semata. Sementara, Pemprov menginginkan agar ketersediaan air bersih bisa dirasakan oleh semua masyarakat dengan harga yang murah. 

"Kita ingin hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat banyak bisa kita kendalikan total. Kalau kita kendalikan sendiri kan ada sisi sosialnya," ujar dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan dua operator air bersih rekanan PDAM Jaya, yakni Palyja dan Aetra. Sebab selama banjir, pelayanan air bersih terhadap warga DKI berkurang 40%.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement