Sabtu 11 Jan 2014 11:06 WIB

'Caleg Jangan Jual Agama'

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
RILIS CALEG ICW: Seorang pria memperhatikan Daftar Caleg Sementara dari situs milik KPU di Jakarta, Ahad (30/6). Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis 36 calon anggota legislatif yang diragukan komitmennya terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Foto: REPUBLIKA/EDWIN DWI PUTRANTO
RILIS CALEG ICW: Seorang pria memperhatikan Daftar Caleg Sementara dari situs milik KPU di Jakarta, Ahad (30/6). Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis 36 calon anggota legislatif yang diragukan komitmennya terhadap upaya pemberantasan korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Lima tokoh agama di Ambon berpesan kepada para calon legislatif tak jual agama selama tahun politik 2014. Pesan itu disampaikan lima pimpinan tokoh agama di Ambon saat silaturahim bersama Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, Sabtu (11/1).

Lima Pimpinan tokoh agama yang diwakili oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sinode Gereja Protestan Maluku, Uskup Diosis Amboina Monsiur Mandagi, Walubi Maluku dan Parisada Hindu Dharma Maluku. Mereka menyampaikan pesan kerukunan ke masyarakat dan Menag. 

Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Jhon Ruhulesin memohon kepada para calon legislatif (Caleg) agar tidak menjual agama di Ambon demi kepentingan politik. Karena caleg yang menjual agama di kampanye mereka hanya kembali membenturkan nilai agama untuk kepentingan pribadi. "Kita tidak mau potensi konflik membuat luka lama kembali terjadi," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan Ketua FKUB Maluku Idris Latuconsina yang sekaligus menjabat Sekretaris MUI Maluku. Idris menyampaikan pentingnya kesadaran masing-masing umat untuk hidup rukun bersama seluruh elemen masyarakat di Maluku.

"Belajar dari konflik kemanusiaan yang pernah terjadi, konflik itu hanya membawa luka dan dendam berkepanjangan," ingatnya.

Idris pun meminta buah perdamaian antar umat di Maluku saat ini jangan lagi dicederai oleh aksi-aksi yang tidak bertanggung jawab.

Termasuk pihak-pihak yang berusaha membenturkan umat beragama di Ambon, ini demi kedamaian panjang Maluku dan Indonesia secara keseluruhan. Pertemuan lima tokoh agama ini dalam rangka menyambut hari Kerukunan Nasional sekaligus gerak jalan kerukunan di kota Ambon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement