Kamis 09 Jan 2014 12:04 WIB

Wapres Rapat Finalisasi Komersialisasi Bandara Halim

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
  Wakil Presiden Boediono meninjau kesiapan pengoperasian Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta, Selasa (7/1).    (Republika/Yasin Habibi)
Wakil Presiden Boediono meninjau kesiapan pengoperasian Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta, Selasa (7/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden, Boediono memimpin langsung rapat finalisasi pengembangan bandar udara (bandara) Halim Perdanakusuma. Bandara Halim Perdanakusuma akan melayani penerbangan komersial pada 10 Januari 2014.

Rapat tersebut digelar di kantor wakil presiden pada Kamis siang (9/1). Hadir wakil menteri pertahanan, Syafrie Syamsuddin; Menteri Perhubungan, EE Mangindaan; Kepala UKP4, Kuntoro Mangkusubroto serta Dirut Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

Pengembangan bandara Halim dilakukan karena kapasitas bandara Soekarno-Hatta sudah melebihi batas. Tak hanya bandara Halim, sejumlah bandara juga sedang dalam proses pengembangan.

Sedikitnya, ada 14 bandara komersial dan 11 bandara baru yang akan selesai pada 2013-2015. Bandara-bandara dalam proses pengembangan itu antara lain: Ngurah Rai (Denpasar), Juanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), Adi Sutjipto (Yogyakarta); Ahmad Yani (Semarang), Syamsudin Nor (Banjarmasin), El Tari (Kupang), Kuala Namu (Medan), RH J Fisabilillah (Tanjung Pinang), Depati Amir (Bangka), Soekarno Hatta (Tangerang), Husein Sastranegara (Bandung), Supadio (Pontianak); dan Silangit (Tapanuli).

Ada pun bandara baru meliputi: Pekon Serai (Lampung Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Sumarorong (Minahasa), Tual Baru (Maluku), Kufar (Seram Timur), Waisai (Marinda), Raja Ampat, Kamanap Baru (Papua), dan Waghete Baru (Papua).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement