Ahad 05 Jan 2014 18:56 WIB

Kasus Korupsi Kalah Saing dengan Harga Daging

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Korupsi
Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hasil survei yang dilakukan Cirus Surveyors Group, sebagian besar publik menyatakan masalah utama masyarakat yaitu mahalnya harga kebutuhan pokok. Namun pemberitaan di media sebagian besar malah menyoroti kasus-kasus korupsi.

"Tanpa mengingkari itu (pemberitaan kasus korupsi) penting, apa ini sudah over dosis, sehingga kurang responsif terhadap masalah utama masyarakat yaitu masalah kebutuhan pokok dan infrastruktur," kata pendiri Cirus Surveyors Group, Andrinof Chaniago dalam acara jumpa pers hasil survei, Ahad (5/1).

Hasil survei ini merupakan kerjasama antara Cirus Surveyors Group dan Indonesia Indikator yang dilakukan selama 40 hari dari 20 November-30 Desember 2013 lalu dengan jumlah responden sebanyak 2.200 orang di 220 desa dan kelurahan di 33 provinsi di Indonesia. Hasilnya mayoritas publik yaitu sebesar 27,9 persen menganggap masalah utama adalah mahalnya harga kebutuhan pokok.

Sedangkan sebanyak 22,2 persen publik memilih kondisi infrastruktur seperti jalan yang rusak dan setelah itu sebanyak 16,3 persen publik memilih sulitnya mencari lapangan kerja. Sedangkan kasus korupsi menempati posisi keempat dengan dipilih sebanyak 12,1 persen.

Indonesia Indikator juga melakukan survei terhadap sebanyak 337 media online nasional dan daerah dalam waktu setahun yaitu 1 Januari-29 Desember 2013. Hasilnya selama satu tahun lalu, kasus korupsi merupakan tema yang paling banyak diberitakan di media online.

Kasus korupsi diberitakan sebanyak delapan persen atau 167.926 berita dari jumlah total keseluruhan sebanyak 2.027.311 berita. Sedangkan masalah utama yang dianggap penting oleh publik yaitu soal mahalnya harga bahan pokok hanya diberitakan sekitar 0,2 persen.

"Problem utama masyarakat Indonesia yaitu kenaikan harga kebutuhan pokok hanya memiliki 19.050 pemberitaan atau sekitar 0,2 persen dari total pemberitaan media online lokal dan nasional," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indikator, Rustika Herlambang.

Pemberitaan mengenai kenaikan harga kebutuhan barang pokok, lanjutnya, paling banyak terkait dengan harga daging yaitu sebesar 43,7 persen, disusul dengan harga bawang sebesar 23,2 persen dan cabai sebesar 15,4 persen. Pemberitaan soal harga daging paling tinggi terjadi pada Juli 2013 dimana terjadi ibadah puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri serta pada Februari 2013 karena adanya penangkapan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq terkait suap pengaturan kuota impor daging sapi.

Masalah kerusakan jalan yang menempati posisi kedua masalah utama publik, mendapatkan jumlah pemberitaan yang lebih baik dari kenaikan harga kebutuhan barang pokok. Pemberitaan soal kerusakan jalan selama 2013 ada sebanyak 19.960 berita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement