REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ribuan petugas kepolisian dikerahkan untuk mengamankan Konferensi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang berlangsung 3-6 Desember 2013 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar I Gede Alit Widana ditemui di Nusa Dua, Ahad, usai gelar pasukan pengamanan WTO, enggan menyebutkan jumlah personel yang dikerahkan.
"Kekuatan Polda Bali semua disiagakan dalam rangka pengamanan WTO," ucap Alit Widana.
Selain mengerahkan kekuatan penuh Polda Bali, pengamanan juga dibantu oleh tiga kepolisian daerah yakni Polda Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Pengamanan juga dibantu oleh Mabes Polri," ucapnya.
Ketiga polda dan Mabes Polri itu, kata Alit, khusus untuk kegiatan pengawalan, intelijen, teknik, Densus, dan pengamanan objek vital. Alit Widana menjelaskan, pertemuan tingkat menteri perdagangan dunia kesembilan itu akan dihadiri hingga 10 ribu delegasi dari 167 negara. Jumlah tersebut termasuk 20 negara pengamat dan satu negara dari Palestina.
"Kegiatan pengamanan mulai kami lakukan pada 1-7 Desember 2013," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan membuka pertemuan dunia itu pada Selasa (3/12) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Pertemuan akan dilanjutkan dengan sejumlah agenda rapat yang membahas mekanisme perdagangan dunia yang akan diketuai langsung oleh Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan.