REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Tarmidi, korban perampokan mobil menceritakan kisahnya ketika dirampok sekelompok orang. Tarmidi berbicara di depan belasan wartawan mengatakan, ia merupakan sopir taksi.

Korban bertemu pelaku di Blok M, ketika korban sedang memarkirkan taksinya, Rabu (30/10). Seorang satpam mengatakan ada yang ingin menyewa jasa taksi tersebut. Namun, pelaku berkilah, istrinya sakit dan akan banyak yang mengantar istrinya.

''Akhirnya, korban menawarkan jasa dengan memakai mobil rental,'' kata dia.

Korban pun bertanya ke mana lokasi yang akan dituju, pelaku menyebut Cikarang, dan korban menerima karena kasihan untuk menjemput istri pelaku menuju Jakarta.

Setelah dapat mobil pinjaman berjenis Inova B 1185 ST, korban pun menjemput ER di Pancoran. ER tidak sendiri. Ia ditemani T dan HS, dan langsung menuju ke Cikarang. Sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku meminta korban keluar tol setelah sampai di pintu Tol Cikarang.

''Saya disuruh putar balik dan disuruh berhenti,'' kata Tarmidi.Di sana, ia digebuk dan dipukuli oleh tiga orang tersebut. Kaki korban diikat dan tangannya di borgol. Mata dan mulut korban pun di lakban. Terakhir, korban ditarik dipindah ke bangku bagian belakang.

Tidak hanya itu, ternyata ada mobil pelaku yang mengikutinya, dan 15 kemudian korban dipindah ke mobil lainnya. Di daerah Sadang, korban dibuang di sebuah jurang kecil sedalam lima meter.

Tidak mau putus asa, korban pun mencoba membukan lakban dan ikatan kakinya. Ia merangkak ke atas. ''Saya seperti kuntilanak,'' kata dia.

Korban meminta tolong, tapi tidak langsung ditolong karena warga sekitar menolak, sampai akhirnya ada seseorang membawa motor menolongnya ke pos polisi terdekat. Dari laporan pos polisi daerah Sadang ini kejahatan pelaku perampokan terungkap.

Ikuti Whatsapp Channel Republika