Sabtu 31 Aug 2013 19:13 WIB

2014 Momentum Tepat untuk Partai Islam Usung Mahfud MD

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Mahfud MD
Foto: Antara
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro menilai pilpres 2014 merupakan momentum bagus bila partai Islam berkoalisi mengusung satu tokoh sebagai capres. Sebagai calon independen, menurutnya, Mahfud MD laik diusung bila memang koalisi tersebut terealisasi.

"Calon independen itu harus diakomodasi, siapa pun dia. Mengusung Mahfud lewat koalisi partai Islam sangat bagus, jadi menurut saya ini saatnya untuk menunjukkan konsep politik yang terkelola," kata Siti di Jakarta, Sabtu (31/8).

Memang, ujarnya, koalisi partai Islam akan menjadi pertaruhan. Karena selama ini, dalam sejarah belum tercatat koalisi partai Islam untuk menyohorkan satu calon dalam pilpres. Melihat peta kekuatan politik saat ini partai-partai Islam yang ada patut mencoba langkah tersbeut.

Pemilu 2014, tambahnya, bisa menjadi uji coba bagi partai Islam untuk memulai koalisi. Jika dikelola dengan baik, koalisi tersebut diperkirakannya akan menjadi kekuatan baru yang tidak bisa diremehkan parpol lain. "Koalisi partai Islam belum pernah terjadi, kalau ini sampai terjadi akan luar biasa," ujar Siti.

Mahfud MD sebelumnya telah diundang oleh Partai Demokrat untuk mengikuti konvensi capres. Namun akhirnya mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu memutuskan menolak mengikuti konvensi lebih lanjut.

"Ada pertanyaan di benak saya yang belum terjawab sampai sekarang meski pun sudah saya sampaikan pada anggota Komite mau pun lewat media massa mengenai hak dan kewajiban peserta konvensi Partai Demokrat, terutama setelah konvensi selesai," kata Mahfud Kamis (29/8) kemarin.

Mahfud mengaku menolak untuk ikut serta dalam konvensi Demokrat seusai melakukan salat istikharah. Setelah melakukan konsultasi dan merenungkan baik-buruk konvensi, Mahfud memutuskan hadir memenuhi undangan komite konvensi untuk menyampaikan penolakannya dalam bentuk surat dua halaman yang langsung dibacakan di hadapan anggota komite dan pewarta media.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement