Jumat 09 Aug 2013 14:27 WIB

Ini Penyebab Hujan Masih Turun di Musim Kemarau

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: A.Syalaby Ichsan
Hujan tanpa henti dua hari, membuat sejumlah kawasan di Kota Kendari, Sultra, digenangi banjir setinggi dua meter.
Hujan tanpa henti dua hari, membuat sejumlah kawasan di Kota Kendari, Sultra, digenangi banjir setinggi dua meter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang dilanda kemarau basah, di mana hujan masih turun di periode musim kemarau. Lalu, apa yang menjadi penyebab kondisi tersebut?

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Widada Sulistia DEA mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan penyimpangan cuaca di sebagian wilayah Indonesia. Pertama, suhu perairan laut Indonesia lebih panas dari biasanya. Penyimpangan suhu panas tersebut bahkan mencapai dua derajat. 

Karena suhu perairan yang lebih panas, kata dia, maka potensi uap pun lebih banyak. "Sehingga kelembaban udara juga menjadi lebih tinggi," paparnya.

Penyebab kedua, sambung Widada, yaitu karena adanya suplai uap air dari Samudera Hindia. Padahal, kata dia, seharusnya Indonesia mendapat kiriman udara dari wilayah Australia yang kondisinya kering. Namun, karena adanya penyimpangan, Indonesia justru mendapat udara dari Samudera Hindia yang kondisinya basah.

"Itulah mengapa masih ada hujan di musim kemarau," kata Widada. Menurut dia, anomali cuaca yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Sebab, sambung Widada, dahulu Indonesia juga pernah mengalami kondisi serupa. 

"Ini bukan suatu fenomena cuaca yang ekstrem," kata Widada yang memprediksi cuaca akan kembali normal pada Oktober.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement