REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik dinilai tidak memahami kinerja media. Karena tak paham, Jero melontarkan pernyataan jika media online seperti surat kaleng.
"Namun dia juga tidak perlu minta maaf sebab di era demokrasi semacam ini, maka semua orang bebas mengeluarkan pendapatnya," kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Eko Maryadi di Jakarta, Sabtu (13/7).
Eko menyebut, sebagai seorang menteri, Jero memang harus diberi pengertian bagaimana kinerja media. Tidak semua media online itu seperti surat kaleng, bekerja tanpa profesionalisme.
"Faktanya memang terdapat media, tidak hanya online, namun juga cetak, radio, TV, yang bekerja tidak profesional. Namun ini tidak bisa digeneralisasi," kata Eko.
Media-media 'mainstream', ujar Eko, seperti Republika, Kompas, Tempo, juga memiliki versi onlinenya. "Namun kinerja mereka profesional dan memiliki kredibilitas, media semacam itu tidak akan membuat berita sampah yang tidak jelas narasumbernya," ujarnya.
Bahkan, terang Eko, saat ini di dunia yang merajai itu media onlie. Media online Huffington Post mampu mengalahkan Washington Post dan New York Times.
"Apalagi Dewan Pers juga sudah mengeluarkan pedoman media siber. Ini menunjukkan media online diakui keberadaannya, namun pengelola media online juga harus mematuhi pedoman media siber tersebut," kata Eko menjelaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
