REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Peran relawan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai agen perubahan menempatkan relawan bukan hanya terkotak dalam hal bencana dan donor darah semata, melainkan lebih luas dari itu.
Kementerian Kehutanan kembali menggelar gerakan penanaman satu miliar pohon, kali ini bersama ratusan relawan PMI di Desa Pandansari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan era mengandalkan APBN dari pendapatan hutan alam tidak bisa lagi dilakukan. Oleh sebab itu, sejak 2010 pemerintah melakukan moratorium 64 juta hektare (ha) kawasan hutan bagus yang masih tersisa.
Pemerintah tidak memberikan konsesi apapun kecuali untuk izin restorasi. "Sepanjang 2010, pemerintah berhasil menanam 1,3 miliar pohon. Berikutnya pada 2011 sebanyak 1,5 miliar pohon, dan 2012 sebanyak 1,6 miliar pohon. Insya Allah 80 persennya tumbuh," kata Zulkifli di Malang, Senin (24/6).
Kementerian Kehutanan dan PMI telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) pada 2011 untuk rutin melakukan kegiatan serupa, sejalan peran PMI sebagai pejuang kemanusiaan.
Pohon, lingkungan, dan hutan, kata menteri dari Partai Amanat Nasional ini, adalah penunjang bagian kehidupan. Jika pohon rusak dan hilang maka kehidupan terancam. Jadi, tugas pokok PMI dan Kehutanan sejalan.
Penanaman satu miliar pohon empat tahun terakhir memang belum sebanding dengan luasan daratan Tanah Air. Kecuali, masyarakat mengubah perilaku mereka dengan menjadikan menanam pohon sebagai gaya hidup.
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla mengatakan sudah dua kali menandatangani MoU dengan PMI dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) terkait penanaman pohon. Mantan wakil presiden ini mengibaratkan pohon itu adalah surga.
"Dalam Alquran, surga itu selalu digambarkan dengan keberadaan air mengalir, pohon yang ada buahnya, dan bidadari. Jika sebuah daerah tandus, maka surganya tak ada. Jadi, jika ingin menanam pohon maka kita akan menciptakan surga karena air selalu mengalir karena keberadaan pohon-pohon di sekitarnya," ujar JK.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
