Ahad 16 Jun 2013 19:29 WIB

Jika PKS Berubah Sikap Soal BBM, Pengamat: Itu Bunuh Diri!

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: Citra Listya Rini
PKS
PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat paripurna penentuan Rancangan APBN Perubahan yang akan dihelat Senin (17/6) diprediksi berlangsung alot. Sikap berbeda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab) bakal menentukan jalannya paripurna.

Pengamat politik dari Poltracking Institute Hanta Yudha memprediski suara yang masih cair dimiliki oleh PKS, Golkar dan Gerindra. Hanta menyebut partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB cukup solid mengawal kebijakan kenaikan BBM dengan kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

"Tugas Presiden SBY adalah memastikan suara Golkar jika PKS berbeda," kata Hanta saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (16/6).

Dari partai di luar pemerintah, suara Gerindra diprediksi Hanta bisa menjadi tambahan untuk koalisi. Riwayat Gerindra yang satu suara dengan Demokrat saat angket pajak membuat peluang merapat ke pemerintah cukup besar. Sedangkan PDIP dan Hanura konsisten menyuarakan penolakan dari awal.

Hanta mengatakan suara fraksi dalam sidang paripurna besok cukup solid. Kecil kemungkinan individu-individu akan berbeda suara dengan kebijakan fraksi.

Lebih lanjut Hanta menyebut suara PKS akan solid meski sempat ada perbedaan pandangan antara Majelis Syuro dengan DPP. Jika PKS berubah mendukung kenaikan BBM akan berakibat fatal. "Itu namanya bunuh diri electoral. Mudharatnya lebih banyak," kata Hanta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement