Selasa 30 Apr 2013 22:08 WIB

Pelebaran Jalan Siliwangi Urai Kemacetan 20 Persen

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
  Proyek pelebaran jalan jalur mudik utama Jawa-Sumatera bukan tol di Kampung Purnabakti, Desa Drangong, Serang, Banten, Ahad (22/7).
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Proyek pelebaran jalan jalur mudik utama Jawa-Sumatera bukan tol di Kampung Purnabakti, Desa Drangong, Serang, Banten, Ahad (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk melebarkan Jalan Siliwangi dinilai efektif mengurangi kemacetan. Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, mengatakan pelebaran jalan tersebut dapat mengurangi kemacetan sebanyak 20 persen. 

"Pelebaran Jalan Siliwangi itu dapat mengurangi titik kemacetan sekitar 20 persen di ujung jalan tol Krapyak, Jrakah," katanya kepada Republika, Selasa (30/4).

Menurutnya, apabila jalan layang Kalibanteng sudah beroperasi akan dapat mengurangi beban kendaraan yang melintas Jalan Siliwangi.

Ia menambahkan, meskipun pelebaran bukan merupakan solusi terakhir untuk mengurai kemacetan di ruas jalan tersebut, namun ia menilai pelebaran dapat membantu mengurangi volume kendaraan.

Sebelumnya, Pemkot Semarang akan melebarkan Jalan Siliwangi, tepatnya di simpang Jalan Hanoman dan jalan tol Krapyak-Jrakah. Pelebaran tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp 27 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Jalan Siliwangi rencananya akan dilebarkan menjadi 32 meter dari 24 meter. Sementara itu, lajur jalan akan bertambah menjadi empat lajur dari semula tiga lajur. Rencananya, pembangunan pelebaran Jalan Siliwangi akan selesai pada 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement