Jumat 12 Apr 2013 19:18 WIB

Kota Bogor Diminta Antisipasi Flu Burung

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Djibril Muhammad
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)
Foto: Antara
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR TENGAH -- Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor meminta dinas terkait untuk segera melakukan tindakan pencegahan dini terhadap ancaman timbulnya flu burung jenis baru, H7N9. Pencegahan ini dilakukan dengan melakukan penyisiran di titik-titik yang dianggap rawan.

Menurut Anggota Komisi D DPRD Kota Bogor, Najamudin, virus flu burung merupakan salah satu virus yang perkembangannya sangat cepat. Untuk itu, diperlukan kesigapan dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kota Bogor.

"Dinas-dinas yang terkait dan semua pihak mesti meningkatkan kehati-hatian terhadap virus ini. Akan lebih baik jika dilakukan penyisiran di wilayah-wilayah yang dianggap rentan terjangkit flu burung. Kalau perlu langsung terjun ke lapangan," ujarnya ketika dihubungi Republika, Jumat (12/4).

Selain itu, tindakan berupa penyuluhan ke rumah sakit ke rumah sakit yang ada di Kota Bogor juga diharapkan menjadi satu kesatuan dalam upaya pencegahan flu burung tersebut. Hal ini, kata Najamudin, agar kasus kematian akibat flu burung yang terjadi pada 2010 di Kota Bogor tidak terulang lagi.

Lebih lanjut, politisi asal Fraksi PKS itu menyatakan vaksinasi unggas secara massal dan sosialisasi ke masyarakat merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran varian baru flu burung tersebut. Namun, semua upaya ini akan sia-sia jika tidak ada peran aktif dari masyrakat dan pemegang kepentingan (stakeholders).

Najamudin menjelaskan, peran aktif dari masyarakat itu antara lain, apabila ada unggas yang mati mendadak, pemilik unggas diharapkan untuk secepatnya melaporkan kepada dinas-dinas terkait.

"Supaya nantinya mereka bisa langsung mengambil tindakan pencegahan. Jangan sampai sudah ada penularan, malah baru lapor," tuturnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, titik rawan penyebaran virus flu burung di Kota Bogor ada di sembilan kelurahan. Kelurahan-kelurahan itu adalah Kedung Badak, Cilendek Barat, Cilendek Timur, Mulyaharja, Tanah Baru, Mulyaharja, Cimahpar, Tegalgundil dan Cibadak. Bahkan, pada 2010 silam, ada dua orang warga Bogor yang meninggal dunia akibat virus yang penularannya melalui unggas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement