REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR TENGAH -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor bakal meningkatkan pengawasan terkait munculnya varian flu burung yang baru.
Paling tidak akan ada sembilan kelurahan yang akan mendapat perhatian lebih dari Dinkes Kota Bogor. Sembilan kelurahan itu antara lain, Kedung Badak, Cilendek Barat, Cilendek Timur, Mulyaharja, Tanah Baru, Mulyaharja, Cimahpar, Tegalgundil dan Cibadak.
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Pencegahan Penyakit Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinkes Kota Bogor, Eddy Darma, warga di daerah-daerah tersebut dinilai rentan untuk terjangkit flu burung lantaran banyaknya peternakan dan unggas yang dipelihara warga.
Karena itu, di daerah-daerah tersebut akan diperketat pengawasan dan pencegahan virus flu burung. "Mutasi gen dari virus flu burung ini begitu cepat. Dikhawatirkan, virus ini bisa kembali mewabah seperti tahun 2010 lalu," kata Eddy kepada wartawan, Jumat (12/4).
Pada 2010 silam, dua warga Bogor meninggal dunia akibat terinfeksi virus flu burung H5N1. Kini, virus flu burung tersebut telah bermutasi menjadi H7N9, yang pertama kali ditemukan di Cina.
Upaya antisipasi masuknya flu burung jenis baru ini, kata Eddy, sudah dilakukan jauh-jauh hari, sebelum adanya surat tembusan dari Kementerian Kesehatan.
"Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian soal sosialisasi terhadap warga dan para pemilik unggas. Mereka diminta untuk melakukan vaksinasi terhadap unggas-unggasnya," ujarnya.
Tidak hanya dengan sosialisasi kepada warga dan pemilik unggas, secara khusus, Eddy pun meminta kepada seluruh rumah sakit di Bogor untuk segera melakukan pemeriksaan lanjutan apabila ditemukan pasien dengan gejala sesak nafas berat.
"Ditakutkan ada indikasi terinfeksi flu burung. Jadi penanganannya harus dari awal," katanya melanjutkan.
Selain itu, Eddy juga mengkhawatirkan penularan virus flu burung jenis baru ini. Menurutnya, virus H5N9 ini diduga sudah bisa menular langsung ke manusia, jadi tidak melalui unggas saja.
"Virus ini berkembangnya sangat cepat. Bahkan, untuk yang terbaru ini tidak hanya menyerang unggas, namun langsung kepada manusia," ujarnya.