REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pertanian (Distan) provinsi telah mengembangkan empat wilayah di Jatim sebagai sentra produksi bawang putih. Keempat wilayah itu ialah Kabupaten Magetan, Pacitan, Malang dan Kota Baru.
Pengembangan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Jawa Timur dengan produk bawang putih.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jatim, Wibowo Eko Putro mengatakan, secara iklim wilayah Indonesia memang tidak sesuai dengan tanaman bawang putih yang butuh iklim seperti sub tropis dengan tanah yang kering. Akan tetapi, jelas dia, ada beberapa wilayah yang bisa diserupai dengan kondisi tanah dan iklim hidup bawang putih.
"Empat wilayah seperti Kabupaten Magetan, Pacitan, Malang dan kota Batu memiliki karakter iklim yang bisa dimungkinkan menjadi sentra produksi," ujar Eko kepada Republika, Kamis (4/4).
Diakuinya, empat wilayah itu sudah dikembangkan budi daya bawang putih sejak lama. Jenis yang dikembangkan adalah jenis varietas lokal, yakni bawang putih Lumbu.
Selama ini, terang dia, hasil produksi bawang yang telah berjalan di empat wilayah di Jatim masih terhitung kecil. "Di Jatim saat ini total produksi bawang putih baru 1600 ton, dari 62 ribu ton kebutuhan bawang putih provinsi per tahun," ujarnya.
Artinya Jatim masih memiliki kekurangan cukup besar. Karena itu, peningkatan produksi bawang lokal dengan menghadirkan varietas bawang putih lokal sangat dibutuhkan.