REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Luar Biasa Partai Demokrat sudah berakhir pada Ahad (31/3) kemarin, di Denpasar, Bali. Anas Urbaningrum pun resmi berhenti menjabat sebagai ketua umum digantikan Susilo Bambang Yudhoyono.

Anas memang sempat mengunjungi Bali. Akan tetapi, dia mengklaim kunjungannya tak ada sangkut paut dengan KLB Partai Demokrat. Dia pun menggunakan 'satire' KLB di twitter @anasurbaningrum untuk menjelaskan kegiatannya di Bali.

Misalnya saja, Keliling Lihat Bali, Keluyuran Luar Biasa, Keindahan Lovina Bali, Kintamani Luar Biasa, Kerajinan Luar Biasa, Kerangnya Luar Biasa, Kuta Luar Biasa, Kawan2 Luar Biasa,  Kenyang Luar Biasa, sampai Kelapa Luar Biasa.

Dalam kicauannya, Anas juga sempat menyinggung ungkapan politik, seperti Roda demokrasi digerakkan oleh himpunan kaum yang berani, dalam politik terbukti bahwa pil berani tidak tersedia di supermarket, atau keberanian adalah kesanggupan berkawan dengan waktu.

Sebelum digantikan SBY, Anas memang sudah mengundurkan diri usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi akibat kasus dugaan korupsi Hambalang. Beberapa orang dekat Anas seperti Saan Mustopa dan Tri Dianto pun sempat mengajukan diri sebagai calon ketua umum sebelum SBY akhirnya mendapatkan suara aklamasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika