Dari pantauan di Pasar Transional Masomba Palu, Selasa, harga bawang merah masih sekitar Rp38.000,00 per kilogram, dan bawang putih antara Rp58.000,00 sampai Rp60.000,00 per kilogram.
Sebelumnya, kata Ny Nunung, seorang pedagang di pasar itu harga bawang putih pernah naik mencapai Rp80.000,00 per kilogram.
Tingginya harga jual komoditas hortikultura tersebut karena stok yang ada saat ini ditangan pedagang kebanyakan masih stok lama.
"Nanti kalau sudah stok baru, tentu harga akan disesuaikan lagi," katanya.
Ia mengatakan rata-rata stok bawang putih yang dijual di pasaran masih stok lama yang dibeli pedagang dari distributor dengan harga tinggi.
Menurut dia, pedagang selalu menjual barang dagangan mereka diatas harga distributor. Nanti kalau sudah stok baru pasti harga akan kembali turun.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan setempat Toni Muhammad mengatakan stok bawang, terutama bawang putih di pasar-pasar di Palu cukup banyak.
Lagi pula, katanya, harga komoditas hortikultura tersebut sudah berangsur-angsur turun. Memang untuk kembali normal dalam waktu dekat tidak mungkin.
Namun demikian, pemerintah tetap memantau dan berusaha menstabilkan harga dengan menyediakan stok dalam jumlah memadai.
"Kalau stoknya banyak, biasanya harga bergerak turun dan sebaliknya," kata Toni seraya menambahkan harga barang selalu sesuai hukum ekonomi.
Bawang putih yang dijual di pasar semuanya eks impor. Kecuali bawang merah itu merupakan produksi petani yang ada di Lembah Palu dan desa-desa di Kabupaten Sigi, Poso dan Donggala.