Kamis 28 Feb 2013 15:13 WIB

Survei: Prabowo Disukai Masyarakat karena Tegas

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Foto: Antara
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto dinilai disukai masyarakat sebagai calon presiden 2014.

Kesimpulan itu didapat dari hasil jajak pendapat tentang kandidat presiden yang dilakukan National Leadhership Center (NLC) bersama lembaga riset internasional berbasis di Inggris, Taylor Nelson Sofres (TNS) tentang kandidat presiden.

Survei poling yang dilaksanakan pada pertengahan Januari 2013 dilaksanakan secara random pada 2.020 responden calon pemilih, serta menjangkau perkotaan dan pedesaan di 31 provinsi.

Presiden Direktur NLC, Taufik Bahaudin mengatakan hasil poling TNS memperlihatkan masyarakat menyukai Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014 dengan suara 35 persen.

Figur kedua diduduki Megawati Soekarnoputri yang meraih 20 persen, dan 12 persen menjatuhkan pilihan ke Jusuf Kalla. Adapun Ketua Umum Partai Golkar meraih 7 persen, Wiranto dan Sri Sultan Hamengkubuwono X mengumpulkan suara 4 persen, serta Hatta Rajasa dan Mahfud MD masing-masing sebanyak 2 persen.

Taufik menjelaskan Prabowo meraih suara tertinggi karena memang disukai rakyat Indonesia. Meski ada kontroversi yang mengiringinya, kata dia, masyarakat tidak terlalu mempermasalahkannya.

Menurutnya, Ketua Dwan Pembina Partai Gerindra itu diidentikkan sebagai sosok berkepribadian tegas. Hal itu yang dirindukan masyarakat Indonesia yang merasa kehilangan dengan sosok Presiden SBY, yang dikenal peragu. "Dia merupakan antitetis sosok SBY," katanya, Kamis (28/2).

Dalam kasus konflik antara Indonesia-Malaysia, Taufik mencontohkan, masyarakat menilai SBY kurang berani dalam menentukan sikap. Dampaknya, harga diri bangsa Indonesia terasa dilecehkan dan masyarakat tidak terima seperti itu.

Kesukaan kepada Prabowo, sambungnya, karena mantan panglima Kostrad itu dianggap bisa mengembalikan rasa kebanggaan terhadap Indonesia.

"Masyarakat dalam memilih capres tidak melihat program dan visi misinya. Kalau sudah suka, pasti akan dipilih," ujar Taufik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement